Kamis, 14 Oktober 2010

Peri Gosip

hahaha akhirnya gue bisa ngeblog lagi, rasanya udah lama banget gue gak ngeblog (banget!), kali ini gue mau bercerita tentang pengalaman gue kuliah di yogyakarta, udah sekitar 4 bulanan gue kuliah di jogja, sewaktu hari om gue nelpon katanya dia mau nginep di kostan (bukan om biadab gue yang ngajarin gue pelajaran sesat itu) soalnya dia mau test jadi dosen di semarang. Gue manggilnya ami (paman dalam bahasa arab) dialogpun terjadi di antara kami:

ami: ka nanti ami mau nginep ya di kostan kamu
daku: oke, kapan mi ke jogjanya?
ami: paling besok selasa naik pesawat JT 550
daku: oke, nanti fakhri jemput di bandara

besoknya guepun mau berangkat ke bandara, tiba-tiba saat gue udah siap pengen ngangkangin motor gue, gue teringat satu masalah, "bandara di sebelah mana ya?" oke, gue adalah pendatang, dan baru tiga bulan, gue gak pernah main ke bandara karena gue takut di bilang trolley boy, atau di bilang cleaning service bandara (karena gaya gue yang mendukung), dengan sigap, cepat, dan tangkap, gue langsung menelpon yayang gue yang terbaru, kiki, berdasarkan arahan kiki, guepun tancap gas ke bandara, ini adalah kebiasaan cowok labil yang gak boleh diikutin kalau lagi bawa motor: UGAL-UGALAN. dengan brutal gue kebut motor matic menuju bandara, setelah sampe di bandara muncul masalah baru, "jam berapa ya nyampenya?" mampus gue, udah ngebut setengah mampus eh gak tau kapan nyampe, oke tenang kita bersikap proaktif, setiap masalah pasti punya jalan keluarnya, dan untuk masalahnya kali ini jalan keluarnya simpel, "telpon ami ah kapan nyampenya" lalu telponpun di angkat "halo mi, kapan nyam...." "telpon yang ada hubungi sedang tidak aktif atau di luar service area, mohon coba beberapa saat lagi" wadefak! telponnya udah di matiin, oke tenang, kita bersikap proaktif berarti om gue udah naik pesawat, seenggaknya sekitar satu jam lagi nyampe.


satu jam kemudian.......

"kampret mana nih belon nongol-nongol, perasaan udah satu jam deh" oke tenang, gue mencoba untuk bersikap proaktif, setiap masalah pasti ada solusinya, akhirnya gue kedepan dan melihat ada ternyata informasi tentang keberangkatan, "anjrit tau gini tadi gue liat dulu deh disini" oke tenang, yang penting ada informasinya. ternyata pesawatnya delay satu setengah jam, a*jing! oke gue mencoba untuk bersikap proaktif, mungkin gue bisa memanfaatkan waktu satu setengah jam dengan sesuatu yang bermanfaat: nyampah.
akhirnya om gue tiba juga dengan muka bahagia serta nista gue menyambut kedatangan om gue, percakapan di antara kamipun terjadi:

daku: akhirnya datang juga
ami: lama gak ka?
daku: hahaha ah enggak biasa aja kok, wong cuma dua setengah jam jadi orang bego
ami: ooh hahaha ami kira kamu kelamaan nunggu
daku: terserah, yaudah langsung aja balik deh mi
ami: oke

dengan kembali berkendaraan motor ala cowok labil gue berniat bikin om jantungan gara-gara kecepatan gue yang lumayan, terus gue liat di sepion dan hasilnya? om gue malah asik BBMan, tiba-tiba ada motor polisi di belakang gue, "waduh kenapa nih?" "berhenti-berhenti" pak polisipun menyalip, gue pun keselip.

daku: ada apa pak?
polisi: saudara punya surat-suratnya?
daku: STNK gitu? ada
STNKpun langsung disita
polisi: baiklah saudara ikut saya ke pos

percakapan kembali terjadi di pos polisi

polisi: saudara lihat lampu merah?
daku: lihat pak, tadi masih kuning
polisi: tidak tadi sudah merah
anjrit bilang aja mau makan
ami: ehm, waduh kira-kira kena berapa ya pak?
gue cengo, polisi melongo
polisi: ehm, menurut undang pasal sekian tahun sekian, saudara dikenakan denda seratus ribu karena menerobos lampu lalu lintas
ami: wah mahal juga ya pak?
polisi: ehm, ya kalau saudara mau saya bisa bantu, saudara bisa hanya membayar 50000 saja, boleh nanti saat sidang, ke bank BRI, ehm atau ke kami, nanti biar kami yang urus
ami: ehm, kalau begitu ke begitu disini saja deh pak, kami sedang buru-buru
polisi: ehm, baiklah kalau begitu, saya buat surat tilangnya lagi ya, boleh minta KTPnya?
gue menyerahkan KTP
polisi: oh dari pondok gede ya mas? deket jatiwaringin?
daku: hah?
ami: oh iya pak, kami di jatiwaringinnya
polisi: oh begitu? dulu saya sering kesana
ami: oh begitu?
polisi: iya, pak de saya disana
bodo amat pak de lo mau dimana
ami: ooh gitu ya? hahaha
polisi: iya mas, sampe lima kali setahun saya kesana
dih malah curhat
ami: lho memang bapak asli mana?
polisi: saya asli Sleman, hehehe
gue dan ami bengong
polisi: baiklah ini surat tilangnya, lain kali hati-hati ya
daku: oh iya pak, terima kasih
polisi: iya sama-sama, oh iya katanya ada gosip lurahnya selingkuh ya? itu bener?
gue dan ami kembali bengong
polisi: gosipnya sih gitu, hehehe
daku & ami: hehehe gak tau ya

gue dan amipun melesat meningglakan polisi peri gosip tersebut

Kamis, 24 Desember 2009

Alien vs Gajah

dulu, dulu sekali sebelum huruf di kenal oleh seorang alien (emang iya kalau alien pake seorang?), dimana disitu dia belum tumbuh menjadi jejaka ganteng, gagah, serta jenaka. Bokap dari alien ini (yang bukan merupakan alien juga) seneng banget yang namanya jalan-jalan, entah itu dengan mobil pribadi, mobil umum, atau mobil pinjaman, bokap alien selalu ingin menjelajahi sejauh mata dapat memandang (kebetulan bokap alien gak minus, jadi makin jauh mata memandang makin jauh juga di jalan-jalan), entah itu ke Jogja, Kediri, Tasik, Bogor, Bandung, Lampung, Padang, Kalimantan, bahkan sampai Malaysia. Dulu pernah sewaktu bokap alien masih bujangan, bokap alien di ajak temen-temennya buat ke Malaysia, dulu bokap alien bukanlah orang yang berada, maklum beliau sudah tidak punya ibu semenjak berumur 2 tahun, dan bokapnya bokap alien di penjaralama karena suatu masalah, tapi keinginan yang kuat untuk pergi ke malaysia tidak meruntuhkan keinginannya untuk pergi, akhirnya bokap alien mendiskusikan dengan teman-temannya (yang juga bukan alien) dan terlahirlah sebuah solusi yang akurat, efisien, serta murah, yaitu adalah menyebrangi malaysia melewati Kalimantan dengan menggunakan perahu penumpang gelap (bukan karena warna perahunya yang gelap) dan beliau dengan sukses berhasil jadi imigran gelap di Malaysia selama beberapa tahun. Setelah kembali ke Indonesia dan menikah dengan perawan pondok gede, lahir lah alien kecil yang nantinya akan menjadi jejaka ganteng, gagah, serta jenaka. Saat sang alien kecil ini baru memiliki dua buah gigi yang selalu menjadi ajang unjuk giginya bokap pun mengajak pergi ke Waykambas, Lampung. Alien yang sudah memiliki seorang adik yang kebetulan normal ini terpana melihat seekor makhluk besar bergading, berhidung mancung, dan berkuping caplang yang kecaplangannya melebihi si alien kecil, entah apa yang ada di pikiran gajah saat itu, entah mungkin si alien yang menggemaskan atau imut-imut, sang gajah dengan mesra dan penuh kasih sayang membelai pipi si alien kecil, berhubung ukuran tubuh mereka yang terlalu signifikan, belaian penuh kasih sayang belalai sang gajah menjadi ancaman tersendiri bagi alien kecil, alien kecilpun berusaha melawan sekuat tenaga tapi apalah daya dunia memang kadang tidak adil, apalagi bagi alien kecil yang merasa teraniaya oleh sang gajah. pukulan si alien kecilpun tak membuat sang gajah bergeming, yang tersisa hanyalah senjata pamungkas alien kecil, ya itu adalah M-E-N-A-N-G-I-S, bukan karena tangisan si alien yang memekakan telinga, melainkan tangisan untuk memanggil kekuatan yang lebih kuat yaitu induk alien.
Sejak saat itu alien kecil mulai belajar janganlah sekali-kali melawan gajah dengan tangan kosong, karena hanya akan menimbulkan luka, luka fisik, di hati, dan di psikis seseorang, kalaupu terpaksa maka menangislah karena itu merupakan senjata terampuh untuk mengusir gajah, setidaknya saat alien kecil belum tumbuh menjadi jejaka yang ganteng, gagah, serta jenaka.

Sabtu, 08 Agustus 2009

tren masa kini (part 2)


ini dia satu lagi tren masa kini: NARSIS!

nah kalau tren yang ini berbeda dengan tren yang sebelumnya, tren yang kali ini adalah kegiatan menghibur diri, dengan kegiatan ini pengguna dapat menunjukan pada dunia betapa tampan/cantiknya mereka. seperti gambar berikut ini, sang wanita memperlihatkan betapa mempesonanya dia, dengan pandangan matanya, bibirnya, rambutnya, gesturnya, dan cakarnya. kita dapat menyimpulkan bahwa sang wanita yang berada di samping sedang bernarsis ria.

selain dapat membuat pelaku trlihat tampan/cantik yang menguntungkan pelaku, narsis juga dapat merugikan pelaku bila kita melakukan kesalahan yang biasa disebut: ALAY. maka itu sebagai seorang yang sedang bernasis ria, berhati-hatilah dengan kegiatan ini, sedikit saja anda melakukan kesalahan maka jurang kenistaan yang anda tuju.

Kamis, 06 Agustus 2009

tren masa kini (part 1)

lebay, satu kata yang fenomenal yang sekarang sedang tren di Indonesia baru-baru ini. lebay berarti berlebih-lebihan dalam berucap atau bertindak. orang yang lebay di namakan lebayer dan populasi lebayer di Indonesia meningkat tajam. lebay juga juga inovasi yang sangat luar biasa dalam membantu mengungkapkan suatu kalimat. sebelum kata lebay sendiri di temukan sulit bila kita ingin mengungkapkan sesuatu yang berlebihan, seperti berikut beberapa kalimat saat ditemukan dan sebelum di temukannya kata lebay:

before: "kebiasaan deh joko cerita di lebih-lebihkan gitu."
after: "kebiasaan deh joko cerita lebay."

before: "sayang, kamu enggak usah posesif gitu donk sama aku."
after: "sayang, kamu enggak usah lebay deh."

before: "papa jangan over protective, aku kan udah gede."
after: "papa jangan lebay terus, aku kan udah gede."

before: "ih tau enggak sih jeng, suami aku tuh suka gaya berlebihan gitu deh kalau malem."
after: "ih tau enggak sih jeng, suami aku tuh suka main lebay kalau malam."

before: "salah satu korupsi terjadi karena anggaran di lebihkan."
after: "koruptor lebay kalau soal anggaran."

before: "eike kalau make bedak suka eike lebihin gitu biar cuoco."
after: "eike kalau bedakan suka lebay boo."

dari beberapa kesimpulan di atas kita bisa menyimpulkan lebay adalah suatu kata yang cepat, tepat, padat, akurat, dan terpercaya. sungguh kata yang efektif dan efisien dalam membantu mengolah kalimat. demikian penjelasan singkat lebay, kurang dan lebaynya mohon maaf, sampai jumpa di post berikutnya.


NB: contoh dari post ini hanyalah fiktif belaka, kesamaan tokoh dan latar cerita hanyalah kebetulan semata, harap tidak lebay dalam menyikapi :)

Rabu, 05 Agustus 2009

tukang becak

mungkin di antara kita ada yang pernah sekolah di SD, ya SD manapun itu mungkin kita pernah, entah bekasi, jakarta, bandung, serang, cilacap, dll. ini adalah kejadian gue sewaktu di SD, kejadian yang enggak bisa gue lupain untuk sebuah kenangan masa lalu, begini ceritanya.


sewaktu SD gue bukanlah seorang anak yang spesial, memiliki tingkat kedewasaan pada umumnya, memiliki otak pada umumnya walau kadang di bawah rata-rata, memiliki ketampanan yang biasa juga walau enggak pernah laku, dan bahkan memiliki uang jajan standar anak SD pada waktu itu: gopek. sewaktu SD jarak antara rumah dan sekolah tidaklah jauh (dapat di tempuh sepuluh menit jalan kaki.) tapi orang tua gue selalu mengantar gue pergi ke sekolah, selain karena gue sering enggak langsung pulang dan takut kalau anaknya yang imut ini di culik, bukan karena tekut gue d siksa atau di bunuh, tapi takut karena uang tebusan yang di minta penculik lebih banyak daripada uang belanja sebulan, rugi donk? nah pada suatu hari saat gue kelas tiga SD, dengan ceria dan nistanya gue keluar dari kelas dan langsung mejeng di pintu gerbang menunggu jemputan ibunda atau ayahanda tercinta, karena lama dan mulai merasa bosan, akhirnya gue menuju ketempat faforit anak2 SD, TUKANG JAJAN. Bang Item adalah tukang mainan faforit di sekolah gue, bahkan sangking eksisnya jadi tukang mainan, dia masih jualan sampai sekarang gue buat post ini. tujuan gue seperti biasa kalau ingin membeli mainan di Bang Item: membeli action figure 'ala Indonesia, action figure hand made dari pelastik yang warnanya monoton, ukurannya segede tangan dan harganya cuma gopek, biasanya berbentuk jagoan yang lagi in di dunia anak SD seperti naruto, dragon ball, power ranger dan musuhnya serta beberapa teman-teman jagoan lagi. senang mendapatkan action figure dragon ball gue kembali ke posisi awal gue: pintu gerbang. tiba-tiba dari kejauhan ada yang melambaikan tangan menandakan sedang memanggil, tentu sebagai anak pada umumnya gue udah d kasih tau untuk tidak mempercayai orang asing, langsung saja gue bingung dan ketakutan, bingung karena ada orang dewasa sok akrab yang memanggil, dan takut karena dia orang dewasa, dan yang lebih membuat gue ketakutan adalah: dia membawa becak! tentu saja dengan cepat dan cekatan otak gw mengambil kesimpulan kalau gue mau di culik dengan di naikan ke becak dan minta tebusan ke orang tua gue lebih mahal di banding uang belanja bulanan. tapi setelah gw teliti dan tala'ah ternyata dia adalah tukang becak langganan di rumah gue! ternyata dia bukan orang jahat, pertanyaan berikutnya muncul: mau ngapain tuh? gue pun memastiskan dan menghampiri ke tukang becak langganan di rumah gue (berhubung kepanjangan, mari kita singkat menjadi TBLDRG) "ada apaan bang?" gue pun memulai percakapan. "kata ibu kamu, kamu abang jemput." DESSSS... pulang naik becak? temen-temen masih banyak yang belom pulang atau masih di jalan sekitar sekolah. oke gue tw bagi sebagian orang menaiki becak saat pulang sekolah dan dimana teman-teman satu sekolah masih banyak berkeliaran bukanlah masalah, lagi pula becak adalah hasil budaya yang mulai punah, maka itu tidak ada yang salah dengan pulang di jemput tukang becak, yang salah hanyalah terletak pada diri gue sendiri, gue bakalan terlihat MENCOLOK! "oh gitu ya bang? jadi saya pulang bareng abang ni?" "iya kamu pulang bareng abang." "sekarang?" "tunggu aja dek sampe lebaran." akhirnya gue pun mendudukan pantat gue kw jok becak dengan tercela, hati gue sangat terpaksa dan badan gue memang berat, tapi karena ini adalah wangsit langsung dari ibunda kepada TBLDRG, maka gue pun pulang dengan kendaraan roda tiga bertenaga manual. dalam hatipun gue menanamkan sugesti-sugesti positif kepada diri gue sendiri.

becakpun mulai melaju, sugesti positif mulai di kumandangkan.

oke, gue bukanlah seorang yang mencolok, jadi gw harus bisa menenangkan diri tidak akan terjadi apa-apa. memang bobot gue berat, rambut gue old fashioned, kulit gue item, dan muka gue minta di gambar kalau lagi nyengir, tapi gue percaya kalau tidak akan terjadi apa-apa selama perjalanan dan semuanya akan baik-baik saja.

"fakhri, loe fakhrikan?" anj*ng, ternyata gue kegep sama temen SD gue sendiri kalau gue pulang naik becak, reaksi pertama yang terbesit di mukanya hanyalah reaksi bingung, reaksi kedua adalah reaksi yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. sugesti positif pun luntur.

oke gue tarik kata-kata gue, orang dengan over weight, old fashioned hair, kulit gelap, dan muka minta di gampar menaiki becak adalah kombinasi pas untuk menarik perhatian publik dan itu cukup untuk mempermalukan diri sendiri.

mulai dari saat itu kata 'TIDAK' adalah hal yang kongkrit bila ada pertnyaan, "mau kah anda pulang dengan menaiki becak."